Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang)
Saudaraku kaum muslimin, hari ini kita masih berada di bulan Syawal, dimana kita telah ,melewati Ramadhan. Bulan Ramadhan bulan yang suci diisi dengan perbuatan suci, melakukan ibadah dengan sepenuh
hati mengharapkan ampunan dari Allah. Dan Allah Swt pun membuka pintu
ampunan seluas-luasnya sepanjang
hari mulai dari pagi sampai malam dan dari malam sampai pagi. Bila anda merasa
terlalu banyak dosa atau hati anda telah mengeras karena selama ini anda
telah terbuai dengan kehidupan dunia. Kini meskipun bulan Ramadhan telah usai,momentum mohon ampun dan bertaubat kepada Nya tetap harus kita lakukan. Allah swt berfirman,
“Katakanlah:"Hai
hamba-ham-baKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (Qs Az Zumar : 52)
Saudaraku, . . . sering timbul
pertanyaan mengapa manusia harus bertaubat
dan mohon ampun kepada Allah ? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1.
Karena
manusia pasti berdosa. Tidak ada manusia yang bersih dari dosa. Memang pada
mulanya ketika manusia lahir dalam keadaan suci tetapi dalam perjalanan
hidupnya maka manusia pasti melakukan kesalahan atau dosa. Allah swt berfirman,
”Oleh
(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari
kesalahan-kesalahan kcil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang
keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika
kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci.
Dia-lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Qs
An Najm 32)
2. Karena Allah swt memerintahkan kita bertaubat. Dalam Al Qur’an dan
hadits berulang-ulang diperintahkan kepada manusia terutama kepada kaum mukmin
untuk bertaubat dan mohon ampun. Allah Swt berfirman ,”
”...... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Qs An Nuur 31)
Hai orang-orang
yang beriman semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang (Qs Az Zumar : 52)
"Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan
bertaubatlah kepadaNya." (Qs Hud: 3)
Hai
orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni-murninya,mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu
dan memasukkan kamu kedalam surga (Qs At Tahriim : 8)
3.
Karena Allah sangat mencintai
dan sangat senang
kepada orang yang bertaubat. Allah Swt berfirman,
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.(Qs Al Baqarah:222)
Dalam riwayat Muslim disebutkan demikian: "Niscayalah Allah
itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada
gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kenderaannya - yang
dimaksud ialah untanya - dan berada di suatu tanah yang luas, kemudian kenderaannya itu hilang dari dirinya, sedangkan di situ ada makanan dan
minumannya. Orang tadi lalu berputus-asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon
terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa
sama sekali dari kenderaannya tersebut. Tiba-tiba di kala ia berkeadaan sebagaimana
di atas itu, kenderaannya itu nampak
berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Oleh sebab
sangat gembiranya maka ia berkata: "Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan
aku adalah TuhanMu". Ia menjadi salah ucapannya kerana amat gembiranya."
4. Karena Rasulullah saw senantiasa memberi contoh melakukan taubat. Dari Aghar bin Yasar
al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai sekalian manusia,
bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah pengampunan daripadaNya, kerana
sesungguhnya saya ini bertaubat dalam sehari seratus kali." (Riwayat
Muslim)
Syarat bertaubat.
Taubat adalah meninggalkan kemaksiatan menuju taat kepadaNya. Sedangkan
hakekat ubudiyah adalah ketundukan dan kepatuhan kepada yang disembah karena
dorongan cinta dan pengagungan hanya kepadaNya. Untuk melakukan taubat bukan hal
yang sederhana diperlukan persyaratan, antara lain :
1. Taubat harus
dilakukan secara ikhlas karena Allah, dimana yang mendorong taubat itu adalah
kecintaan kepada Allah, pengagungan kepadaNya, mengharap pahala dariNya, dan
takut kepada siksaNya.
2. Menyesali dan
sedih atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya di masa lalu dengan harapan
hal itu tidak terulang kembali.
3. Menanggalkan
diri seketika itu pula dari perbuatan maksiat. Jika kemak-iatan itu berupa
tindakan melakukan hal yang diharamkan, maka ia harus meninggalkan seketika itu
juga. Jika kemaksiatan
itu meninggalkan kewajiban
maka ia harus melaksanakan kewajiban yang ditinggalkan seketika itu pula.
Taubat tidaklah sah bila pelakunya masih saja melakukan kemaksiatan.
4. Bertekad
untuk tidak mengulangi kembali kemaksiatan di masa berikutnya. Sebab, tekad
seperti ini merupakan buah dari taubat dan bukti dari kesungguhan orang yang
bertaubat
5. Taubat tidak
dilakukan setelah berakhirnya masa penerimaan taubat. Berakhirnya waktu
penerimaan taubat itu ada dua jenis yaitu yang bersifat umum bagi setiap orang,
dan yang bersikap khusus bagi setiap pribadi. Yang bersifat umum, seperti yang
dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya, ”Siapa yang bertaubat sebelum
matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan menerima taubatNya.
Sedangkan yang bersifat khusus adalah ketika ajal seseorang telah tiba, dan ia
telah melihat kematian itu telah menjemputnya, maka
taubatnya tidak akan berguna dan tidak bisa diterima. Allah Swt berfirman,
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal
kepada se-seorang di antara mereka, (ba-rulah) ia mengatakan:
"Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima
taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bgi
orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (Qs An Nisaa’ : 18) :
6. Jika dosa
berkaitan dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak
orang tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak amal kebaikan.
Jangan
Menunda Taubat
Saudaraku, . . . . jangan menunda taubat
hari ini bertaubatlah sebelum, maut menjelang, tidak ada kata terlambat selama nyawa masih
dikandung badan. Kini bulan Syawal kita
tidak tahu apakah bulan Ramadhan depan akan kita temui, maka kita kuatkan semangat
dengan sungguh-sungguh untuk bertaubat. Inilah hari
yang terbaik dalam kehidupan kita dan
anggaplah ini hari
terakhir yang terakhir kita temui. Manusia hanya memiliki satu umur, jika kita menyia-nyiakannya, maka kita merugi
baik di dunia maupun di akhirat, Ingat pintu taubat selalu terbuka, dan Rasulullah mengingatkan semua
manusia akan masuk ke syurga kecuali yang tidak mau.. Maka berightifarlah dan mohon ampun di
pagi dan petang hari.
Doa
penghulu istighfar
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau
Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam kesetiaan dan janjiku sepanjang
kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan kenikmatan dan kembali kepada-Mu
dengan dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa
kecuali Engkau."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan doa itu dengan penuh
keyakinan pada siang hari dan ternyata wafat pada hari itu sebelum senja maka
dia tergolong penghuni surga. Barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan
penuh keyakinan dan wafat sebelum subuh maka dia tergolong penghuni surga
pula." (HR. Bukhari)
Wallahu ‘alam bish shawab