PERILAKU MUSLIM TERHADAP AL QUR’AN
Bismillahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang)
Saudaraku
yang diberkahi dan dirahmati Allah
Jika pagi ini, atau malam ini saudaraku masih sempat
menyentuh Al Qur’an dengan membacanya, kemudian membaca terjemahannya,
kemudian merenungi dan lebih hebat lagi
bila kita dapat mengamalkan sesuai dengan isi bacaan. Maka tidak ada kata yang pantas
kita ucapkan Alhamdulillah, artinya kita selalu dalam petunjuk Allah Swt dan termasuk hamba yang disucikan, sesuai dengan firman Nya
Sesungguhnya Al Qur'an ini
adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.
(Qs
Waaqi’ah : 77-80)
Tetapi saudaraku, mari kita kita perhatikan kondisi yang
hampir umum terjadi mendera kita sebagai orang yang mengakui muslim Jika kita
perhatikan hampir setiap rumah muslim mempunyai kitab suci Al Qur’an. Kemudian
jika cermati lebih lanjut bagaimana perilaku umat terhadap kitab suci Al Qur’an,
ada yang disimpan didalam lemari yang indah bukan satu jilid saja tetapi
lebih dari satu bahkan dilengkapi dengan kitab tafsir yang tidak kurang 4 jilid
tebal. Alangkah indah dan rapinya, karena memang tidak pernah disentuh dan
tetap baru dan dimanfaatkan sebagai pelengkap hiasan rumah. Banyak pula al
Qur’an disimpan pada yang rak tinggi tanda memuliakannya dan ada juga yang
terseok-seok di mushalla tercabik-cabik karena tidak dirawat. Dan ada juga
tersusun di mushalla selalu rapi karena setelah dibaca disusun kembali
dirawat sebagaimana layaknya memelihara
barang kesayangan. Bagaimanakah dirumah anda? Tentu, yang paling tahu anda
sendiri.
Biasanya ketika jelang Ramadhan, bulan yang mulia bulan
yang sangat ditunggu oleh kaum Muslim maka kegiatan membaca Al Qur’an begitu
semarak. Memang. pada bulan Ramadhan, salah satu amalan yang dianjurkan supaya
kita memperbanyak membaca Al Qur’an.
Tetapi jika dicermati lebih dalam bahwa
membaca Al Qur’an bukan saja dilakukan pada bulan Ramadhan, tetapi sepanjang
kehidupan muslimAl Qur’an harus dibaca, difahami dan harus diamalkan. Untuk lebih konkrit bagaimana sikap yang
seharusnya terhadap Al Qur’an paling tidak ada 6 langkah yang harus kita laksanakan
- Meyakini kebenaran Al Qur’an. Ini adalah kata kunci bagi setiap muslim, tidaklah dia disebut orang beriman tanpa meyakini bahwa Al Qur”an adalah dari Allah dan isinya tidak ada keraguan. Allah Swt berfirman, “
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Qs Al Baqarah: 2).
Dan sesungguhnya
Al Qur'an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Qs Al Haqqah : 51)
Jika ada yang ragu tentang Al Qur’an mengatakan ada kekurangan, tidak
sesuai dengan tuntutan zaman maka gugurlah keimanannya
- Membaca Al Qur’an. Setelah diyakini kebenarannya maka umat Islam diperintahkan untuk membacanya. Allah Swt berfirman
Bacalah apa yang
telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah
salat. Sesungguhnya salat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs Al Ankabur : 45)
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
(Qs Al ‘Alaq : 3.)
Maksud bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah cirri-ciri
sesuatu, bacalah alam, bacalah tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri, yang
tertulis maupun tidak tertulis. Khusus untuk membaca Al Qur’an Rasulullah Saw
bersabda. Bacalah kalian Al Qur-’an,
karena pada hari kiamat Al Qur’an datang menjadi syafa’at bagi pembacanya (HR
Al Bukhari)a
- Memahami kandungan Al Qur’an. Membaca saja belum cukup tetapi harus difahami. Membaca Al Qur’an hendaklah dengan kehadiran kalbu, merenungi apa yang di baca, memahami makna-maknanya, disertai kekhusyukan hati, serta merasakan bahwa sedang bercakap dengan Nya melalui Al Qur’an. Allah swt berfirman,
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (Qs Shaad :29)
- Mengamalkannya. Setelah difahami maka diamalkan apa yang terkandung di dalamnya dengan menerapkan hukum-hukumnya dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Tidak ada gunanya pemahaman tanpa pengamalan karena nilainya menjadi nol.
. . . . maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al
Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman
kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk
dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang
paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (qs Al Muzzamil : 20)
- Mengajarkan Al Qur’an. Jika seseorang dapat membaca sekaligus memahami maka wajib baginya mengajarkan kepada orang lain. Allah swt berfirman,
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat me-nasehati supaya mentaati kebena-an dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (Qs Ashr : 3)
Ayat ini mencanangkan wajib belajar tetapi juga wajib mengajar. Bukankah
tawashaw berarti saling berpesan , saling mengajar, sedang al haq atau
kebenaran adalah hasil pencarian ilmu. Selanjutnya tntang kewajiban mengajar Al
Qur’an Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang terbaik dari kalian ialah orang
yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya (HR Bukhari).
- Membela Al Qur’an. Ini adalah kewajiban setiap Mulim untuk menjaga dan memelihara Al Qur’an baik secara tekstual maupun dalam pemahamannya. Inilah hal yang kita hadapi saat ini. Jangan sampai kita marah apabila Al Qur’an diinjak tetapi kita tidak marah bila ajarannya dihina, diselewengkan bahkan tanpa kita sadari kita ikut membantu secara tidak langsung penyelewengan ajaran al Qur’an.
Demikianla perilaku kita terhadap Al Qur’an. Karena itu
laksanakanlah dan carilah ridho Allah dengan-nya.
Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada kami untuk
senantiasa bisa membaca kitabMu dalam bentuk yang Engkau Ridhai. Tun-jukan kami
jalan keselamatan keluarkan kami
dengannya dari kegelapan menuju cahaya, serta jadikan ia sebagai hujjah
(alasan, bukti penguat) yang menguntungkan kami dan tidak memberatkan kami.
Ya
Alllah, angkatlah derajat kami dengan Al Qur’an, dan selamatkanlah kami
dengannya dari lembah kehinaan. Hapuskanlah dosa kami dan dosa kedua orang tua
kami dan seluruh kaum muslimin.
Amin ya robbal
alamin
Wallahu
‘alam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar