Sabtu, 22 Desember 2012

RENUNGAN AKHIR TAHUN





RENUNGAN AKHIR TAHUN



Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Assalamu alaikum wr wb.
Saudaraku pengunjung blog marwanpesan7menit, semoga saudaraku dalam rahmat dan berkah Allah swt.   Sudah sepatutnya setiap saat kita ucapkan pujian setinggi-tingginya bagi Allah seru sekalian alam. Salam dan shalawat bagi junjungan kita, penghulu para Nabi, Muhammad Saw beserta segenap para keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Saudaraku yang dirahmati Allah! Sebentar lagi tahun 2012 akan berakhir dan kita semua akan memasuki tahun 2013. Seperti biasanya di penghujung tahun 2012 pasti banyak acara yang telah disiapkan, dari pesta kembang api, pesta terompet, berkumpul dengan keluarga, berkumpul dengan teman, berkumpul dengan komunitas tertentu, berkeliling jalan raya, berpesta pora atau cukup menghabiskan waktu di rumah saja. Untuk kita kaum muslimin menghadapi pergantian tahun tentunya berbeda. Coba saja baca di media cetak berbagai kegiatan bernuansa Islami mulai digalakan. Ada yang menyelenggakan dzikir nasional, ada yang mengadakan kegiatan pengajian jelang pergantian tahun dilanjutkan musahabah dan  sholat malam. Dan berbagai kegiatan semuanya ditujukan untuk  selalu bersyukur kepa Allah Swt sekaligus untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.


Para khatib, para da’i ketika tiap pergantian tahun apakah tahun hijrah ataupun tahun masehi selalu  dalam ceramahnya mengingatkan kepada manusia supaya ber muhasabah. Hal ini merujuk dengan firman  Allah,
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
 (Qs Al Hasyr : 18).

Adalah tindakan yang benar bagi setiap orang yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir untuk tidak melupakan muhasabah (introspeksi) kepada nafsunya, adalah mutiara yang bernilai tinggi. Siapa yang tidak mau ber muhasabah dia akan kehilangan arah dalam perjalanan hidupnya, dia akan merasa benar dengan kondisi  yang dialami sekarang ini.  

Faedah Muhasabah.
Paling tidak ada 2 faedah bagi orang melakukan  muhasabah.

Pertama. Orang bermuhasabah akan mengetahui aib diri. Kalau dia bercermin pada hati nurani maka dia pasti dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang namanya kasih sayang dan mana yang zalim. Apalagi bila dia merujuk kepada Al Qur’an dan sunnah pasti dia akan malu kepada Allah, kepada manusia dan pada dirinya sendiri.  Seorang ulama bernama Muhammad bin Wasi' berkata, seandainya dosa-dosa itu mempunyai bau, sungguh tidak ada seorang pun yang sanggup duduk di dekatku." Ulama lain yang bernama Yunus bin 'Ubaid dengan rendah hati berkata, "Aku benar-benar mendapati seratus bentuk kebajikan. Tetapi kulihat, tidak ada satu pun yang ada pada diriku."

Kedua. Orang ber muhasabah akan mengetahui hak Allah terhadapnya. Hal itu akan membuatnya mencela nafsunya sendiri serta membebaskannya dari ujub dan riya' dan berbagai tingkah laku yang dibenci Allah. Dia bersujud dihadapan Allah Swt dengan membukakan pintu ketundukan, penghinaan diri, kepasrahan dihadapan-Nya, dan keputusasaan terhadap dirinya sendiri. Sesungguhnya keselamatan itu hanya dapat dicapai dengan ampunan rahmat dari Allah Swt.  Merupakan hak Allah Swt untuk ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan, serta disyukuri dan tidak dikafiri.

Untuk melakukan muhasabah ada 2 kesempatan  yaitu sebelum beramal dan sesudahnya.
Muhasabah sebelum beramal.

Hendaknya seseorang berhenti sejenak, merenung di saat pertama munculnya keinginan untuk melakukan sesuatu. Tidak bersegera sebelum benar-benar jelas baginya bahwa melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya. Sebagian ulama menjelaskan, 'apabila diri tergerak untuk melakukan sesuatu, pertama-tama ia harus merenung, apakah amalan itu mampu ia kerjakan atau tidak. Jika tidak ada kemampuan untuk itu hendaknya ia berhenti. Tetapi jika ia mampu, hendaknya ia berpikir, apakah melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya, ataukah sebaliknya. Jika yang ada adalah kemungkinan kedua, maka ia mesti meninggalkannya. Tetapi jika yang pertama, hendaknya ia bertanya, apakah faktor pendorongnya adalah untuk mendapatkan wajah Allah Swt dan pahalanya, ataukah untuk mendapatkan kehormatan, pujian dan harta benda. Jika jawaban yang kedua yang muncul, hendaknya ia meninggalkannya.
Muhasabah sesudah beramal.
   Introspeksi diri atas berbagai ketaatan yang telah dilalaikan, yang itu adalah hak Allah Swt. Mungkin kita telah melaksanakan perintahNya tetapi dengan serampangan, Padahal hak Allah Swt dari hambanya yaitu melakukan amalan secara totalitas. Setiap muslim harus  mengetahui setiap amal akan diterima oleh Allah Swt bila dilakukan secara ikhlas semata-mata karena Allah dan melaksanakan berdasarkan syar’i, yaitu mengikuti tuntunan Al Qur’an dan sunnah. Jika tidak maka amalannya akan tertolak.
Saudaraku ! Beberapa malam lagi pergantian tahun ketika orang lain berpesta pora mari kita gunakan waktu untuk ber muhasabah. Yang  paling utama yang diperiksa adalah hal-hal yang fardlu. Bila  melihat ada kekurangan lengkapi dengan qadla' (penggantian) atau ishlah (perbaikan). Lalu kepada hal-hal yang diharamkan dan merasa pernah melakukannya,  segera bertaubat, diikuti amalan yang baik. Kemudian bila ada kealpaan berkenaan dengan tujuan penciptaannya, maka segera memperbanyak dzikir. Tanyakan kembali ucapan yang pernah dikeluarkan, kemana saja kaki pernah berjalan, atau apa saja yang tangannya pernah memegang, atau telinga pernah mendengar. Apa yang diinginkan dari semua ini? Mengapa melakukannya? Untuk siapa? Dan sesuaikah dengan petunjuk? Semuanya akan diminta pertanggung jawab oleh Allah swt
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? (Qs  Al Qiyamah (75) : 36

Saudaraku, mari dipenghujung tahun kita bertafakkur sejenak sambil bermuhasabah, semoga tahun depan kondisi keimanan kita makin lebih baik
Alahumma arinal haqqa haqqa warzuknat tibaa’ah, wa arinal bathila baathila war zuknaj tinaabah.
Ya Allah tunjukanlah kepada Kami barang yang benar itu benar dan kami dapat mengikutinya.  Dan tunjukkanlah kepada kami barang yang salah itu salah dan kami dapat menjauhinya.

Wallahu a’alam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar