RENUNGAN AKHIR TAHUN
Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang)
Assalamu alaikum wr wb.
Saudaraku pengunjung blog marwanpesan7menit, semoga
saudaraku dalam rahmat dan berkah Allah swt. Sudah sepatutnya setiap saat kita ucapkan pujian setinggi-tingginya bagi Allah seru sekalian alam. Salam dan shalawat
bagi junjungan kita, penghulu para Nabi, Muhammad Saw beserta segenap para
keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Saudaraku yang
dirahmati Allah! Sebentar lagi
tahun 2012 akan berakhir dan kita semua akan memasuki tahun 2013. Seperti biasanya di penghujung tahun 2012 pasti banyak
acara yang telah disiapkan, dari pesta kembang api, pesta terompet, berkumpul
dengan keluarga, berkumpul dengan teman, berkumpul dengan komunitas tertentu,
berkeliling jalan raya, berpesta pora atau cukup menghabiskan waktu di rumah
saja. Untuk kita kaum muslimin menghadapi pergantian tahun tentunya berbeda.
Coba saja baca di media cetak berbagai kegiatan bernuansa Islami mulai
digalakan. Ada yang menyelenggakan dzikir nasional, ada yang mengadakan
kegiatan pengajian jelang pergantian tahun dilanjutkan musahabah dan sholat malam. Dan berbagai kegiatan semuanya
ditujukan untuk selalu bersyukur kepa
Allah Swt sekaligus untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Para khatib, para da’i ketika
tiap pergantian tahun apakah tahun hijrah ataupun tahun masehi selalu dalam ceramahnya mengingatkan kepada manusia
supaya ber muhasabah. Hal ini merujuk dengan firman Allah,
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah,
(Qs Al Hasyr : 18).
Adalah tindakan yang benar bagi setiap orang yang beriman
kepada Allah Swt dan hari akhir untuk tidak melupakan muhasabah (introspeksi)
kepada nafsunya, adalah mutiara yang bernilai tinggi. Siapa yang tidak mau ber
muhasabah dia akan kehilangan arah dalam perjalanan hidupnya, dia akan merasa
benar dengan kondisi yang dialami
sekarang ini.
Faedah Muhasabah.
Paling tidak
ada 2 faedah bagi orang melakukan
muhasabah.
Pertama.
Orang bermuhasabah akan mengetahui aib diri. Kalau dia
bercermin pada hati nurani maka dia pasti dapat membedakan mana yang benar dan
mana yang salah. Mana yang namanya kasih sayang dan mana yang zalim. Apalagi bila
dia merujuk kepada Al Qur’an dan sunnah pasti dia akan
malu kepada Allah, kepada manusia dan pada dirinya sendiri. Seorang ulama bernama Muhammad bin Wasi'
berkata, seandainya dosa-dosa itu mempunyai bau, sungguh tidak ada seorang pun
yang sanggup duduk di dekatku." Ulama lain yang bernama Yunus bin 'Ubaid dengan rendah hati berkata, "Aku
benar-benar mendapati seratus bentuk kebajikan. Tetapi kulihat, tidak ada satu pun yang ada pada
diriku."
Kedua.
Orang ber muhasabah akan mengetahui hak Allah
terhadapnya. Hal itu akan membuatnya mencela nafsunya sendiri serta
membebaskannya dari ujub dan riya' dan berbagai tingkah laku yang dibenci
Allah. Dia bersujud dihadapan Allah Swt dengan membukakan pintu ketundukan,
penghinaan diri, kepasrahan dihadapan-Nya, dan keputusasaan terhadap dirinya
sendiri. Sesungguhnya keselamatan itu hanya dapat dicapai dengan ampunan rahmat
dari Allah Swt. Merupakan hak Allah Swt
untuk ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan, serta
disyukuri dan tidak dikafiri.
Untuk melakukan muhasabah ada
2 kesempatan yaitu sebelum beramal dan sesudahnya.
Muhasabah sebelum beramal.
Hendaknya seseorang berhenti
sejenak, merenung di saat pertama munculnya keinginan untuk melakukan sesuatu.
Tidak bersegera sebelum benar-benar jelas baginya bahwa melakukannya lebih baik
daripada meninggalkannya. Sebagian ulama menjelaskan, 'apabila diri tergerak
untuk melakukan sesuatu, pertama-tama ia harus merenung, apakah amalan itu
mampu ia kerjakan atau tidak. Jika tidak ada kemampuan
untuk itu hendaknya ia berhenti. Tetapi jika ia mampu, hendaknya ia berpikir,
apakah melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya, ataukah sebaliknya.
Jika yang ada adalah kemungkinan kedua, maka ia mesti meninggalkannya. Tetapi
jika yang pertama, hendaknya ia bertanya, apakah faktor pendorongnya adalah
untuk mendapatkan wajah Allah Swt dan pahalanya, ataukah untuk mendapatkan
kehormatan, pujian dan harta benda. Jika jawaban yang kedua yang muncul,
hendaknya ia meninggalkannya.
Muhasabah sesudah beramal.
Introspeksi
diri atas berbagai ketaatan yang telah dilalaikan, yang itu adalah hak Allah
Swt. Mungkin kita telah melaksanakan perintahNya tetapi dengan serampangan, Padahal
hak Allah Swt dari hambanya yaitu melakukan amalan secara totalitas. Setiap
muslim harus mengetahui setiap amal akan
diterima oleh Allah Swt bila dilakukan secara ikhlas semata-mata karena Allah
dan melaksanakan berdasarkan syar’i, yaitu mengikuti tuntunan Al Qur’an dan
sunnah. Jika tidak maka amalannya akan tertolak.
Saudaraku ! Beberapa
malam lagi pergantian tahun ketika orang lain berpesta pora mari
kita gunakan waktu untuk ber muhasabah. Yang
paling utama yang diperiksa adalah hal-hal yang fardlu. Bila melihat ada kekurangan lengkapi dengan qadla'
(penggantian) atau ishlah (perbaikan). Lalu kepada hal-hal yang diharamkan dan
merasa pernah melakukannya, segera
bertaubat, diikuti amalan yang baik. Kemudian bila ada kealpaan berkenaan
dengan tujuan penciptaannya, maka segera memperbanyak dzikir. Tanyakan kembali
ucapan yang pernah dikeluarkan, kemana saja kaki pernah berjalan, atau apa saja
yang tangannya pernah memegang, atau telinga pernah mendengar. Apa yang diinginkan dari semua ini? Mengapa melakukannya?
Untuk siapa? Dan sesuaikah dengan petunjuk? Semuanya akan diminta pertanggung
jawab oleh Allah swt
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan
dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? (Qs Al Qiyamah (75) : 36
Saudaraku, mari dipenghujung
tahun kita bertafakkur sejenak sambil bermuhasabah, semoga tahun depan kondisi
keimanan kita makin lebih baik
Alahumma
arinal haqqa haqqa warzuknat tibaa’ah, wa arinal bathila baathila war zuknaj
tinaabah.
Ya
Allah tunjukanlah kepada Kami barang yang benar itu benar dan kami dapat
mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada
kami barang yang salah itu salah dan kami dapat menjauhinya.
Wallahu a’alam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar