SABAR BAGI
KEKASIH ALLAH
Bismillahirrahmanirrahiim
(Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Saudaraku yang diberkahi dan dirahmati Allah
Sebelum
kita lanjutkan pesan 7menit ini mari kita sampaikan pujian bagi Allah yang Maha
Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambaNya.
Maha Suci Allah yang telah menjadikan di
langit bintang-bintang, dan menjadikan pula padanya matahari dan bulan yang
bersinar. Salam dan shalawat untuk nabi Muhammad Saw. Ya, Allah curahkanlah
rahmat kepada nabi Muhammad pembawa rahmat, hidayah dan nikmat yang melimpah.
Lisannya jujur dalam menyampaikan wahyu
dengan ungkapan yang paling indah. Telinganya adalah kebaikan yang
menerima wahyu, lalu menyusunnya dengan isyarat yang amat lembut dan curahkan
juga rahmat kepada keluarga dan sahabatnya
serta para pengikutnya.
Saudaraku
yang selalu dirahmati. Terlalu sering kita mengucapkan dan juga mendengarkan
kata Sabar. Orang disekitar kita selalu
menasehati kita dengan ucapan “Sabar ya” dan sebaliknya juga kita sering
menasehati orang lain dengan perkataan “Sabar ya” . Sabar merupakan salah satu
tingkatan ibadah bagi setiap orang yang beriman, bahkan ia termasuk tingkatan
ibadah yang paling tinggi. Allah swt dalam firmannya menjelaskan tentang
kesabaran dalam 92 (sembilan puluh dua) ayat. Allah menyebutnya dalam berbagai
bentuk seperti, pujian terhadap sikap orang
yang sabar, celaan terhadap sikap tidak bersabar dan pahala serta derajat yang
tinggi Allah berikan bagi orang bersabar.
Banyak buku dan artikel yang membahas tentang Sabar, layaknya lautan tidak
bertepi
Dalam
Islam sabar memiliki tiga tingkatan :
1. Sabar dalam menjalankan
ketaatan. Inilah sabar yang paling agung, yang diharapkan ketika engkau
menjalankan ketaatan, kamu bersabar dan menguatkan kesabaran pada dirimu agar
kamu dapat menjalankannya dengan sebaik-baiknya dengan khusyu’ dan tunduk
2. Sabar dalam meninggalkan
maksiat. Ketika gejolak hawa nafsu yang jahat mengajakmu melakukannya engkau
bersabar dan engkau mencari keridhaan Allah.
3. Sabar atas takdir dan
musibah. Hal ini dilakukan ketika Allah menetapkan takdirNya atasmu untuk
meringankan dosamu atau mengangkat derajatmu.
Saudaraku yang dirahmati Allah.
Bahwa perjalanan hidup manusia penuh romantika, jika kita
mengambil contoh bagaimana para pelaut mengarungi laut yang luas. Ketika udara
cerah, langit yang biru dan angin bertiup sepoi-sepoi alangkah nikmat pelayaran
ini. Tetapi ketika suatu waktu langit menghitam, laut bergelombang ganas
menerpa kapal dan angin badai bergemuruh. Mengerikan, seakan-akan laut akan
menelan kapal. Dan kondisi seperti ini sudah sangat sering digambar dalam film
dalam cerita kehidupan manusia.
Kini
bagaimana dengan saudara-saudaraku,
tentunya kita semua pernah menerima
ujian/cobaan dalam berbagai bentuk. Apalagi
kalau saudara-saudaraku berenang dalam kehidupan kesalehan. Memang hamba-hamba Allah
yang saleh
selalu dicoba dalam kehidupannya dengan berbagai musibah. Ada yang dicoba
dengan harta bendanya sehingga ia menjadi miskin. Ada yang dicoba pada tubuhnya
sehingga salah anggota tubuhnya tidak berfungsi. Demikian juga dengan gempa
bumi dengan berbagai cobaan yang sangat lengkap dimulai dari hilangnya/tewasnya
sanak saudara, kehilangan harta benda bahkan kekurangan makan dan berbagai
persoalan yang sangat komplek. Semua keadaan ini bagi orang beriman dihadapi
dengan sabar dan menjadikan musibah ini sebagai lahan mencari pahala dari Allah
Swt.
Saudaraku
kekasih Allah, dibalik
musibah ini ada hikmah yang besar, camkanlah baik-baik :
Pertama, Allah meninggikan derajat seseorang di dunia
dan akhirat, dimana mereka diuji dalam perjalanan hidupnya. Lalu mereka
bersabar dan mengharapkan pahala dari ujian itu.
Kedua, ujian untuk mendidiknya,
dimana Allah mendidik hati manusia dengan ujian agar bersih dan ikhlas kepada Allah.
Ketiga, merealisasikan penghambaan
seseorang kepada Allah. Sebab Allah ingin mengetahui hamba benar-benar seorang
hamba Allah Pengakuan penghambaan semata tidaklah cukup. Banyak orang mengaku hamba Allah,
tetapi ketika dicoba dengan ujian ia kembali kepada keadaannya semula dan ia akan
rugi di dunia dan akhirat.
Keempat, jika ia lulus dalam
ujian maka ia memperoleh pahala disisi Allah Swt tidak terbatas. Dan orang yang selalu berhubungan dengan Allah
tidak akan merugi tetapi beruntung. Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya
hanya orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala tanpa batas (Qs Az Zumar : `10)
Musibah
adalah ujian, oleh karena itu ada beberapa upaya untuk meringankan ujian
tersebut sehingga iman kita tidak bergoyang dan kita tetap sebagai kekasih
Allah. Kukutipkan pesan Ibnu Qoyyim, untuk meringankan musibah :
Pertama, untuk meringankan beban
ujian dan musibah adalah beriman kepada
takdir. Barangsiapa tidak beriman kepada takdir, maka Allah tidak akan
menerima baginya tebusan dan baginya siksa yang pedih.” Rasulullah Saw bersabda
: “Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu
tak akan meleset dan apa yang tak akan menimpamu, pasti tak akan sampai padamu.”
Kedua, hendaknya engkau ketahui bahwa
yang menimpamu sangat kecil dibandingkan dengan apa yang Allah berikan padamu. Ketahuilah bahwa musibah sesungguhnya penghapus
dosa di sisi Allah dan tidak menyia-nyiakannya.
Ketiga, menghibur diri dengan keadaan orang–orang yang mendapat
musibah dan ujian bahwa setiap rumah
pasti ada musibah. Jadi menghibur diri dengan melihat musibah orang lain dan
mengingatnya merupakan upaya untuk menghilangkan kesusahan dalam jiwa .
Keempat, yang juga dapat meringankan musibah adalah mengetahui musibah saat ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan musibah yang lalu. Sesungguhnya
Allah meringankan sebagian musibah da-ri musibah lain.
Saudaraku
kaum muslimin. Kuingatkan bahwa musibah terbesar yang menimpa seseorang hamba
adalah musibah pada agamanya. Itulah musibah yang tidak bisa diobati, dihibur
dan ditenangkan. Segala sesuatu pasti ada gantinya kecuali Allah. Maka bila
kamu telah kehilangan agama, hilanglah segala yang ada. Camkanlah saat ini bergentayangan syaitan dalam
bentuk manusia menyodorkan kenikmatan sesaat untuk merusak keyakinan. Sabarlah dalam ketaatan wahai kekasih Allah.
Mari
kita bermohon, agar kita semua diselamatkan dari segala kejahatan, ditetapkan
dengan takdir yang terbaik, dikaruniakan
kebaikan yang sempurna, kehidupan yang senang, dan Allah menolong kita di dunia
dan akhirat.
Wallahu alam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar