Rabu, 03 Juli 2013

STRATEGI MEMENANGKAN PERANG DI BULAN RAMADHAN


STRATEGI MEMENANGKAN PERANG DI BULAN RAMADHAN



Saudaraku yang dirahmati Allah.
Ketika Idul fitri tiba, kita berbondong-bondong kelapangan untuk melaksanakan shalat Id. Sesudah shalat Id, khatib naik mimbar untuk berkhutbah. Sepotong teks khutbah  yang biasa disampaikan, kira-kira begini bunyinya

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar… Pada pagi hari ini kita menyaksikan ratusan juta manusia mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid. Semilyar mulut menggumamkan kebesaran, kesucian, dan pujian untuk Allah Subahanhu wa Ta’ala, sekian banyak pasang mata tertunduk di hadapan kemahabesaran Allah Azza wa Jalla, sekian banyak hati diharu-biru oleh kecamuk rasa bangga, haru, bahagia dalam merayakan hari kemenangan besar ini. Sebuah kemenangan dalam pertempuran panjang dan melelahkan, bukan melawan musuh di medan laga, bukan melawan pasukan dalam pertempuran bersenjata. Namun, pertempuran melawan musuh-musuh yang ada di dalam diri kita, nafsu dan syahwat serta syetan yang cenderung ingin menjerumuskan kita. Seorang ulama berkata tentang sulitnya mengendalikan jiwa,  “Aku tidak pernah mempunyai urusan yang lebih pelik ketimbang urusan jiwa.” dan ada ulama lain yang  berkata, “Binatang binal tidak lebih membutuhkan tali kekang ketimbang jiwamu.”
Kemenangan melawan hawa nafsu ini adalah inti kemenangan, inilah kemenangan terbesar, kemenangan utama yang akan melahirkan kemenangan-kemenangan lain dalam semua kancah kehidupan dunia yang kita arungi. Kita membutuhkan kemenangan seperti ini untuk memenangkan semua pertarungan yang kita hadapi dalam hidup ini. . dst   dan khatib menutupnya  dengan doa.