Selasa, 13 Agustus 2013

MEPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN KEMENANGAN PERANG DI BULAN SYAWAL




MEPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN
KEMENANGAN PERANG DI BULAN SYAWAL

Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Saudaraku yang tua dan muda semoga selalu dalam kasih sayang Allah.
Aku akan memberikan gambaran salah satu tahapan dalam suatu peperangan, sebab perang mempunyai tahapan-tahapan yang runut dan rumit. Tahapan terakhir ketika sasaran telah direbut dengan gemilang para pelaku meneriakan “AKU MENANG DAN AKU BERHASIL” Panglima perang yang cerdas tidak diam setelah meneriakan kemenangan tetapi melakukan tahapan baru, pertama segera konsolidasi dan kedua meningkatkan hasil yang telah dicapai.
Petunjuk lapangan memberikan uraian bahwa   tindakan-tindakan dalam konsolidasi meliputi tindakan keamanan, mengadakan pengintaian-pengintaian, memperbaiki komunikasi dengan sebuah lini, penempatan kembali senajata bantuan. Tindakan–tindakan administratif meliputi yang luka dan gugur, menyusun kembali pasukan, menambah munisi dan alat-alat peralatan yang rusak. Sedangkan untuk memperbesar hasil petunjuk lapangan memberi arahan bahwa meningkatkan hasil adalah salah tahapan berikut dengan tujuan untuk mencegah musuh kembali pertahanannya atau untuk memukul mundur serta menghancurkannya.
Saudaraku yang sedang merayakan kemenangan di bulan Syawal.
Ketika bulan Ramadhan usai, dan bulan Syawal tiba berbondong-bondong kaum muslim merayakan kemenangan perang melawan hawa nafsu dengan menggemakan takbir, tahmid dan tahlil. Bersyukur kepada Allah Swt, menyebutkan-nyebutkan kebesaranNya, memuji Nya setinggi-tingginya, menyatakan tunduk atas semua keputusannya dengan mengakui Keesaan Nya. Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali kepada Allah. Tidak ada yang patut dimintai perlindungan dan pertolongan kecuali kepada Allah. Dan mengakui bahwa kemenangan yang diperoleh hanya dengan pertolongan Allah. Inilah sikap muslim sejati menang dalam arti mampu melaksanakan perintahNya dan menang dalam menundukan hawa nafsunya untuk memperoleh ke ridhaan Allah.
 Layaknya seorang serdadu bila menang perang segera adakan konsolidasi tidak ada waktu luang untuk menghadapi musuh selanjutnya. Pernyataan “Saya telah berhasil dan menang perang   di bulan Ramadhan ” pernyataan yang mudah, tetapi  sedikit  yang   berpegang  teguh    dengan pernyataan itu.  Maka tidak ada anjuran yang tepat segera konsolidasi artinya segera bermuhasabah. Saat ini di bulan Syawal adalah waktu yang tepat evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita Sangat diajurkan untuk memeriksa kembali amalan-amalan di bulan Ramadhan, sebagai berikut
1.    Di mulai dengan menghisab diri dari amalan-amalan yang fardhu selama bulan Ramadhan. Kemudian di susul dengan amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.  Hal ini menjadi penting supaya pernyataan kita menang tidak menjadi pernyataan kosong tanpa isi
2.     Menghisab diri dari amalan-amalan yang di larang Allah, sebab kita tahu bahwa banyak orang menyatakan saya berpuasa tetapi kemaksiatan masih dilakukan. Menghisab diri atas tingkah laku gerakan anggota badan, ucapan lisan, langkah kaki, sentuhan dan pukulan, kenapa dan karena siapa serta bagaimana semua itu di kerjakan.  Kalau ini masih dilakukan  maka puasa akan menjadi sia-sia. Sebaliknya selama bulan Ramadhan semua kemaksiatan dapat ditinggalkan  maka desahkan didalam hati dan lafalkan dengan lembut “ALHAMDULILLAH” anda memang dapat predikat “TAKWA”
Saudaraku yang selalu bertakwa.
Ramadhan boleh lewat, tetapi perang tetap belum usai selama hayat masih dikandung badan. Syaitan, hawa nafsu  terus melakukan serangan setiap ada kesempatan. Syaitan melakukan perang gerilya jika kita lengah maka kita diserang jika kita waspada syaitan akan tunggang langgang.Oleh karena itu moment bulan Syawal amalan-amalan harus ditingkatkan sebab Syawal sendiri berarti peningkatan. Artinya bulan Syawalan ini amalan-amalan di bulan Ramadhan terus dilanjutkan dengan metoda yang lain. Kecuali shalat fardhu tidak boleh berubah. Sesuai dengan doktrin perang keberhasilan satu tahap harus dilanjutkan dengan tahap berikut yaitu meningkat hasil kemenangan. Tidak ada dalam kamus manapun selesai satu pekerjaan final dan selesai. Oleh karena itu  pada bulan Syawal kita tingkatkan hasil selam Bulan Ramadhan. Peningkatan dan pemeliharaan amal saleh dibulan Syawal berubah bentuk namun hakekatnya sama yaitu menjadi manusia yang taqwa, amalan-amalan yang dapat dilaksanakan antara lain :
1.     Bila di bulan Ramadhan manusia diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh maka dibulan Syawal sangat dianjurkan puasa  sunat Syawal selama 6 hari dan pada bulan berikutnya dilakukan puasa sunat dalam berbagai variasi seperti puasa Senin dan Kamis atau 3 hari dipertengahan bulan. Kita pedomani  sebuah hadits tentang puasa di luar bulan Ramadhan Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. dikabarkan bahwa aku pernah berkata akan selalu salat qiyam, akan berpuasa pada siang harinya sepanjang hidupku. Kemudian Rasulullah saw. bertanya: Betulkah engkau pernah bilang demikian? Aku menjawab: Betul, aku pernah mengatakannya, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Sungguh engkau tidak akan mampu melakukan yang demikian. Oleh karena itu berpuasalah dan juga berbukalah. Tidurlah dan bangun malamlah. Berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan. Sebab, satu kebajikan itu nilainya sama dengan sepuluh kebajikan. Dan yang demikian itu (puasa tiga hari dalam tiap bulan) nilainya sama dengan puasa satu tahun. Lalu aku katakan kepada Rasulullah saw: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Beliau bersabda: Berpuasalah sehari dan tidak puasa dua hari. Aku katakan kepada beliau: Tetapi aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Jika begitu, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa nabi Daud as. dan itulah puasa yang tengah-tengah. Kemudian aku berkata: Sungguh aku mampu berbuat lebih dari itu. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada yang lebih utama dari itu. Abdullah bin Amru ra. berkata: Aku terima tiga hari sebagaimana yang dikatakan Rasulullah saw. adalah lebih aku sukai dari istri dan hartaku. (Shahih Muslim No.1962)
2.  Pada bulan Ramadhan, sholat tarawih merupakan ibadah sunat yang dilakukan secara terus menerus, maka dibulan lain  sangat dianjurkan sholat malam, di dalam suatu riwayat Rasulullah saw bersabda : “Wahai manusia ! Tebarkanlah akan salam, berikan makanan ke-pada orang yang lapar, sambungkan tali kasih sayang diantara sesama manusia dan bergiatlah sembahyang dimalam hari dikala manusia sedang asyik tidur, supaya kamu memasuki syurga dengan kesejahteraan (HR Al Turmudzy, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abdullah ibn Salam )
3.     Di bulan  Ramadhan amalan yang dianjurkan adalah memperbanyak sedekah dan diwajibkan untuk mengeluarkan zakat baik zakat mal maupun zakat fithrah.  Sedekah tidak terbatas dibulan Ramadhan saja tetapi  bersedekah sangat dianjurkan sepanjang tahun, At Thabrani  dan Ahmad meriwayatkan, Rasulullah Saw, ditanya, “Apa sedekah itu, wahai Rasulullah ” Beliau menjawab. “pahala yang dilipat gandakan dan disisi Allah ada tambahan “ lalu beliau membaca ; .
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.Dan Allah menyem-pitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Qs  Al Baqarah : 245 )
4.     Tiap malam bulan Ramadhan  membaca Alquran dilakukan secara tekun dan teratur baik secara perorangan dan kelompok dan diikuti dengan acara khataman.  Membaca Alquran perlu  dikekalkan dalam kehidupan setiap Muslim baik dibulan Ramadhan maupun dibulan lain.  Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Darul Quthni dari Anas r.a, Rasulullah Saw memerintahkan : Perbanyaklah membaca Alquran di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah yang tak ada orang membaca Alquran, akan sedikit sekali dijumpai kebaikan di rumah itu, dan akan banyak sekali kejahatan, serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah.”
Saudaraku kekasih Al;lah
Amalan yang dapat dilaksanakan sebagai wujud keberhasilan gembelengan Ramadhan masih banyak, alangkah kelirunya bila dibulan Syawal  kualitas dan kuantitas amalan menjadi menurun. Hal ini bertentangan dengan pengertian Syawal itu sendiri yaitu peningkatan. Oleh karena itu mari kita tingkatkan amalan yang pernah kita laksanakan di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya
Semoga kita terus memenangkan perang kapan saja dan dimana saja
Sebagai penutup mari kita berdoa
Wahai Allah ! Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, khusyu’ kami, kerendahan hati kami, ibadah kami dan sempurnakanlah kekurangan kami.  
“Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami.”
Amin ya Robbal ‘Alamin
Wallahu a’lam bishawab