Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang)
Saudaraku
yang selalu dalam lindungan Allah Swt.
Aku
telah membaca buku La Tahzan yang ditulis oleh
Dr
A’idh Al Qarni dan banyak pesan yang kuperoleh. Dan kini aku berbagi pesan
singkat sebagai bahan renungan, mungkin juga sebagai bahan untuk dibagikan lagi
kepada sahabat terdekat. Seandaimya saudaraku telah menyampaikan dan
dilaksanakannya, mudah-mudahan Allah akan menulis sebagai amal sholeh,
Dr
A’idh Al Qarni dalam bukunya La Tahzan menggoreskan pena tentang HARI
INI
“Jika kita berada dipagi
hari, janganlah menunggu sore tiba.
Hari inilah yang akan kita jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala
kebaikan dan keburukannya,
dan juga bukan hari esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini
matahari menyinari kita, dan siangnya menyapa kita, inilah hari kita. Umur
kita, mungkin tinggal hari ini. Maka anggaplah masa hidup kita hanya hari ini
saja, atau seakan-akan kita dilahirkan hari ini dan akan dimatikan hari ini
juga. Dengan begitu, hidup kita tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu
dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Sebaiknya kita membagi waktu dengan bijak, tanamkanlah kebaikan
sebanyak-banyaknya, persembahkan sesuatu yang paling indah untuk Nya.
Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepadaNya, bersiap-siaplah
untuk semua perjalanan menuju alam keabadian, nikmatilah hari ini dengan segala
kesenangan dan kebahagiaan.! Terimalah rezki, isteri, suami, anak-anak
tugas-tugas, rumah, ilmu dan pekerjaan kita dengan penuh keridhaan, maka semua
karya pada hari ini jangan tertuju hanya
kepada upaya perolehan dunia, namun cita-citanya harus keperaihan yang tinggi yaitu ketika
hari kematian yang khusnul khotimah.
Saudaraku, jauh sebelum itu Rasulullah Saw
telah memberi tuntunan bagaimana sikap kita pada hari ini.
Rasulullah Saw bersabda : “Manfaatkan
lima kesempatan sebelum datangnya lima kesempatan yang lain
yaitu
(1)
masa mudamu sebelum
datang masa tuamu
(2)
masa kayamu sebelum
masa fakirmu.
(3)
masa hidupmu sebelum
masa kematianmu, dan
(4)
masa senggangmu sebelum
masa sibukmu.
(HR
Hakim dan Baihaqi dari Ibnu Abbas, dan Ahmad dan Abu Nua’im, dari ‘Amr bin
Maimun).
Setelah kehidupan hari berjalan hari kehari. Minggu ke
minggu, bulan ke bulan dan tahun ketahun waktu berjalan dan pada suatu suatu waktu
itu akan sampailah kita pada HARI KEMATIAN.
Tiap-tiap
yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. Inilah kepastian yang paling pasti dari rentetan perjalanan
hidup manusia. Hari kemarin sudah berlalu, hari ini kenyataan, hari esok belum
tentu dan hari kematian pasti. Allah Swt berfirman,
“
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan." (Qs Ali Imran : 185)
Bagaimana setiap orang merasakan mati, Dr A’idh Al Qarni dkk
dalam bukunya “Malam pertama di Alam Kubur“ menasehati dengan kalimat
tanya, “Tak
ada yang harus dikhawatirkan dalam kematian. Ia adalah pintu yang setiap orang
pasti akan memasukinya. Tetapi yang menjadi masalah serius, apa yang terjadi
setelah kematian? Apakah berupa tanaman dan sungai yang mengalir, dalam tempat
yang dijanjikan Allah, ataukah berupa kesesatan dan api yang bergejolak “
Karena
alam kubur masalah ghaib maka rujukan untuk menjelaskan tentang kehidupan
dialam kubur haruslah bersumber dari firman Allah swt dan sunnah Rasul.
Dalam
suatu hadits yang panjang Rasulullah menjelaskan kepada sahabat tentang alam
kubur, “Datanglah dua malaikat kemudian duduk dihadapannya, mereka
bertanya, “Siapa Rabbmu? Ia berkata,
‘Rabbku adalah Allah, ‘Apa agamamu? Islam. Malaikat melanjutkan, “Siapa lelaki
yang diutus kepadamu ini? Ia menjawab,
“Ia adalah Rasulullah,” Bagaimana engkau tahu? Aku membaca kitab Allah, beriman
dan membenarkannya. Itulah yang difirmankan Allah ,
“Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat;” (Qs Ibrahim : 27).
Kemudian
terdengar suara dari langit , ‘ Hambaku benar ! Sediakan tempat baginya di
surga dan berilah pakaian darinya.
Bukalah pintu surga darinya. Beliau
melanjutkan sabdanya. Adapun orang-orang kafir, ketika ajal mejemput, ruhnya
dikembalikan ke jasadnya. Kemudian dua malaikat datang, lalu duduk dihadapannya
dan bertanya, ‘Siapa Rabbmu? Ia hanya bisa menjawab. Ah ... ah aku tidak tahu,
“ Apa agamamu? Ah ...ah Aku tidak tahu.
Lalu terdengar suara dari langit, “ Hambaku itu pendusta ! Sediakan baginya
tempat dineraka dan pakaian darinya. Bukakan pintu neraka baginya. Datanglah
hawa panas dan awan gelap menutupinya. Rasulullah melanjutkan, ‘ Dan kuburnya
disempitkan, sehingga hancurlah tulang-tulangnya. Matanya buta, telinganya
tuli, ia ditimpa dengan palu yang seandainya dipukulkan kegunung, niscaya
gunung itu berkeping menjadi tanah. Ia dipukul dengan palu tersebut. Suaranya
menggelagar, yang didengar makhluk dari Barat hingga Timur, selain manusia dan
jin. Ia hancur berkeping menjadi tanah. Lalu ruhnya dikembalikan padanya.
Begitu
dahsyatnya siksa kubur Rasulullah Saw mengingatkan, dalam shahih Muslim dan
seluruh Sunan, dari Abi Hurairah ra berkata ,
Sesungguhnya Nabi Saw bersabda : ‘ Jika salah seorang dari kalian
selesai mengucap tasyahud akhir ketika hendaklah ia berdoa, “
ALLAHUMMA INNI A’UDDZU BIKA MIN ‘ADZABAA BIL QABRI
WAMIN ADZABIN NAARN WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMATI WAMIN FITNATIL MASIIHID
DAJJAL
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur dan
dari siksa api neraka dan dari bencana hidup dan mati dan dari bencana dajjal
Saudaraki, inilah uraian tentang perbandingan hari ini dan
hari kematian, oleh karena, perbanyaklah mengingat kematian yang dapat mencegah
dari perbuatan maksiat, menghilangkan
kecintaan terhadap dunia dan sedih terhadap musibah.
Nasrun
minallah
Wallahu
‘alam bis shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar