Senin, 27 Agustus 2012

HARI INI DAN HARI KEMATIAN



Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Saudaraku yang selalu dalam lindungan Allah Swt.
Aku telah membaca buku La Tahzan yang ditulis oleh  Dr A’idh Al Qarni dan banyak pesan yang kuperoleh. Dan kini aku berbagi pesan singkat sebagai bahan renungan, mungkin juga sebagai bahan untuk dibagikan lagi kepada sahabat terdekat. Seandaimya saudaraku telah menyampaikan dan dilaksanakannya, mudah-mudahan Allah akan menulis sebagai amal sholeh,
Dr A’idh Al Qarni dalam bukunya La Tahzan menggoreskan pena tentang HARI INI
Jika kita berada dipagi hari, janganlah menunggu sore   tiba. Hari inilah yang akan kita jalani, bukan hari kemarin  yang telah berlalu dengan segala kebaikan  dan  keburukannya,  dan  juga  bukan hari esok hari yang  belum  tentu  datang. Hari yang saat ini matahari menyinari kita, dan siangnya menyapa kita, inilah hari kita. Umur kita, mungkin tinggal hari ini. Maka anggaplah masa hidup kita hanya hari ini saja, atau seakan-akan kita dilahirkan hari ini dan akan dimatikan hari ini juga. Dengan begitu, hidup kita tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan  keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan. Sebaiknya kita membagi waktu dengan bijak, tanamkanlah kebaikan sebanyak-banyaknya, persembahkan sesuatu yang paling indah untuk Nya. Beristighfarlah atas semua dosa, ingatlah selalu kepadaNya, bersiap-siaplah untuk semua perjalanan menuju alam keabadian, nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan.! Terimalah rezki, isteri, suami, anak-anak tugas-tugas, rumah, ilmu dan pekerjaan kita dengan penuh keridhaan, maka semua karya pada hari ini jangan tertuju  hanya kepada upaya perolehan dunia, namun cita-citanya  harus keperaihan yang tinggi yaitu ketika hari kematian yang khusnul khotimah.
Saudaraku, jauh sebelum itu Rasulullah Saw   telah memberi  tuntunan bagaimana sikap kita pada hari ini. Rasulullah Saw  bersabda : “Manfaatkan lima  kesempatan  sebelum datangnya lima kesempatan yang lain yaitu
(1)         masa mudamu sebelum datang masa tuamu
(2)         masa kayamu sebelum masa fakirmu.
(3)         masa hidupmu sebelum masa kematianmu, dan
(4)         masa senggangmu sebelum masa sibukmu.
(HR Hakim dan Baihaqi dari Ibnu Abbas, dan Ahmad dan Abu Nua’im, dari ‘Amr bin Maimun).
Setelah kehidupan hari berjalan hari kehari. Minggu ke minggu, bulan ke bulan dan tahun ketahun waktu berjalan dan pada suatu suatu waktu itu akan sampailah kita pada HARI KEMATIAN.
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. Inilah  kepastian yang paling pasti dari rentetan perjalanan hidup manusia. Hari kemarin sudah berlalu, hari ini kenyataan, hari esok belum tentu dan hari kematian pasti. Allah Swt  berfirman, “
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Qs Ali Imran : 185)
Bagaimana setiap orang merasakan mati, Dr A’idh Al Qarni dkk dalam bukunya “Malam pertama di Alam Kubur“ menasehati dengan kalimat tanya, “Tak ada yang harus dikhawatirkan dalam kematian. Ia adalah pintu yang setiap orang pasti akan memasukinya. Tetapi yang menjadi masalah serius, apa yang terjadi setelah kematian? Apakah berupa tanaman dan sungai yang mengalir, dalam tempat yang dijanjikan Allah, ataukah berupa kesesatan dan api yang bergejolak “
Karena alam kubur masalah ghaib maka rujukan untuk menjelaskan tentang kehidupan dialam kubur haruslah bersumber dari firman Allah swt dan sunnah Rasul.  
Dalam suatu hadits yang panjang Rasulullah menjelaskan kepada sahabat tentang alam kubur, “Datanglah dua malaikat kemudian duduk dihadapannya, mereka bertanya,  “Siapa Rabbmu? Ia berkata, ‘Rabbku adalah Allah, ‘Apa agamamu? Islam. Malaikat melanjutkan, “Siapa lelaki yang diutus  kepadamu ini? Ia menjawab, “Ia adalah Rasulullah,” Bagaimana engkau tahu? Aku membaca kitab Allah, beriman dan membenarkannya. Itulah yang difirmankan Allah ,
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;” (Qs Ibrahim : 27).
Kemudian terdengar suara dari langit , ‘ Hambaku benar ! Sediakan tempat baginya di surga  dan berilah pakaian darinya. Bukalah pintu surga darinya. Beliau melanjutkan sabdanya. Adapun orang-orang kafir, ketika ajal mejemput, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Kemudian dua malaikat datang, lalu duduk dihadapannya dan bertanya, ‘Siapa Rabbmu? Ia hanya bisa menjawab. Ah ... ah aku tidak tahu, “ Apa agamamu? Ah ...ah  Aku tidak tahu. Lalu terdengar suara dari langit, “ Hambaku itu pendusta ! Sediakan baginya tempat dineraka dan pakaian darinya. Bukakan pintu neraka baginya. Datanglah hawa panas dan awan gelap menutupinya. Rasulullah melanjutkan, ‘ Dan kuburnya disempitkan, sehingga hancurlah tulang-tulangnya. Matanya buta, telinganya tuli, ia ditimpa dengan palu yang seandainya dipukulkan kegunung, niscaya gunung itu berkeping menjadi tanah. Ia dipukul dengan palu tersebut. Suaranya menggelagar, yang didengar makhluk dari Barat hingga Timur, selain manusia dan jin. Ia hancur berkeping menjadi tanah. Lalu ruhnya dikembalikan padanya.
Begitu dahsyatnya siksa kubur Rasulullah Saw mengingatkan, dalam shahih Muslim dan seluruh Sunan, dari Abi Hurairah ra berkata ,  Sesungguhnya Nabi Saw bersabda : ‘ Jika salah seorang dari kalian selesai mengucap tasyahud akhir ketika hendaklah ia berdoa, “
ALLAHUMMA INNI A’UDDZU BIKA MIN ‘ADZABAA BIL QABRI WAMIN ADZABIN NAARN WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMATI WAMIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari bencana hidup dan mati dan dari bencana dajjal
Saudaraki, inilah uraian tentang perbandingan hari ini dan hari kematian, oleh karena, perbanyaklah mengingat kematian yang dapat mencegah dari perbuatan maksiat,  menghilangkan kecintaan terhadap dunia dan sedih terhadap musibah.
Nasrun minallah
Wallahu ‘alam bis shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar