Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Saudaraku yang selalu dalam petunjuk Allah Swt.
Hari yang saat ini matahari menyinari kita, dan siangnya menyapa
kita, inilah hari kita. Umur kita, mungkin tinggal hari ini. Beristighfarlah
atas semua dosa, ingatlah selalu kepadaNya, bersiap-siaplah untuk semua
perjalanan menuju alam keabadian, nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan
dan kebahagiaan Mari kita berdzikir, ingat kepada Allah setiap saat baik dalam kesendirian maupun dalam majelis..
Apa itu dzikir? Prof Dr
TM Hasbi Ash Shidieqy didalam bukunya pedoman dzikir dan doa menjelaskan
tentang definisi dzikir sebagai berikut : Dzikir ialah menyebut Allah dengan
membaca tasbih (subhanallah), membaca tahlil (la ilaha illallahu), membaca tahmid
(alhamdulillah,) membaca taqdies (quddusun), membaca takbir (Allahu Akbar),
membaca hauqalah (la haula quata illa bil-lahi), membaca hasbalah (hasbi-yallahu),
membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim), membaca al Qur’anul Majid dan
membaca doa-doa yang mat’sur, yaitu do’a-do’a yang diterima dari Nabi Muhammad
Saw.
Saudaraku yang penuh
aktifitas,
Dapat juga dipandang
dzikir (mengingat Allah dan menyebutnya, dengan segala rupa aktifitas yang
berkaitan dengan ketaatan. Karena itu persidangan-persidangan yang diadakan
untuk membicarakan soal agama dapat dinamakan majelis dzikir. Majelis-majelis yang
dibentuk untuk membicarakan soal halal haram,
dipandang juga majelis dzikir (Majelis menyebut Allah).Apabila majelis itu berbicara
tentang amar ma’ruf dan nahi mungkar
atau mengambil kebijakan dalam rangka kemashalatan umat asal dengan niat ikhlas
mencari keridhaan Allah juga dapat disebut majelis dzikir
Dilingkungan kita majelis
dzikir (menyebut-nyebut kalimat thayibah)
telah banyak dilaksanakan
dalam bentuk tadarus
Al Quran dan tahlil. Sejauh majelis ini menurut tuntunan syara’ maka
majelis tersebut harus diteruskan dan dikekalkan. Tetapi jika ada niat lain
atau pelaksananya bertentangan dengan
sunnah rasul harus diperbaiki. Apalagi
jika ada majelis dzikir yang mempunyai niat lain seperti memecah
belah umat, menebarkan kebencian tetapi berkedok
dzikir harus dilarang.
Tentunya kita berzikir
ada tuntunan atau perintah baik yang termuat maupun dalam sunnah, diantaranya :
Allah swt berfirman
- "Maka berdzikirlah engkau semua kepadaKu, tentu Aku akan ingat padamu semua." (QS al-Baqarah: 152)
- "Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan takut dan bukan dengan suara keras, di waktu pagi dan petang dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai" (QS al-A'raf: 205)
- "Dan berdzikirlah engkau semua kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua berbahagia."(QS al-Jumu'ah: 10
- Sesungguhnya orang-orang Islam, lelaki dan perempuan," sampai kepada firman Allah Ta'ala: "Dan orang-orang'yang berdzikir kepada Allah, lelaki dan perempuan dengan sebanyak-banyaknya, maka Allah menyediakan kepada mereka itu pengampunan serta pahala yang besar." (Qs al-Ahzab: 35
- Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS al-Ahzab: 41-42)
Allah Swt berfirman
berkaitan dengan majelis dzikir, dari
Abdurrahman bin Sahl bin Hanif, katanya, pada suatu saat ketika Rasulullah Saw
berada dirumahnya turunlah ayat kepada beliau :”Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya( Qs Al Kahfi : 28 ) Maka setelah menerima
wahyu tersebut Rasulullah Saw keluar untuk mencari orang-orang yang dimaksud
dalam ayat tersebut. Kemudian beliau menjumpai kelompok orang yang sedang
berdzikir. Diantara mereka, ada yang rambutnya tidak teratur dan kulitnya
kering, dan ada yang hanya memakai sehelai kain (memakai kain sarung saja), ketika Rasulullah Saw melihat mereka,
beliau pun duduk bersama mereka dan bersabda , “ segala puji bagi Allah yang telah menciptakan di antara umatku
orang-orang yang menyebabkan aku diperintahkan duduk bersama mereka.
Hadits tentang dzikir
- Dari Anas r.a, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ Apabila kalian melalui taman taman–taman syurga, maka nikkmatilah buah-buahannya.“ para sahabat ra bertanya, Ya Rasulullah, apakah taman surga itu? Beliau menjawab, Majelis Dzikrullah
- Dari Abu Haurairah r.a dan Abu Sa’id r.a, keduanya bersaksi bahwa mereka mendengar Rasulullah saw, bersabda, “Apabila ada suatu jamaah yang berdzikir kepada Allah Swt, maka para malaikat akan mengerumuninya dari semua penjuru, mereka akan dinaungi rahmat Alllah Swt, akan diturunkan sakinah kepada mereka dan Allah Swt sendiri akan membangga-banggakan mereka didepan majelis Nya."
- Dari ‘Abdillah bin ‘Umar r.a, ia berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw “Ya Rasulullah , apakah ganjaran (pahala) dari majelis dzikir?" Beliaupun menjawab “Ganjaran majelis adalah sorga “
Didalam buku warisan suci karangan Hasan Al
Banna dijelaskan bahwa berjamaah dalam
suatu taat sudah merupakan kebaikan tersendiri. Apalagi dalam jamaah itu
diperoleh banyak faedah, mempertemukan hati dalam kasih sayang, memperkuat
ikatan dan menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Jamaah dzikir
dimakruhkan bila di dalam nya terdapat hal-hal yang tidak disenangi dalam
syara’ seperti mengganggu orang salat, bermain-main atau tertawa, atau
mengubah-ubah kalimat atau mengganggu bacaan yang lain.
Supaya majelis zikir
benar mendapat kebaikan maka, majelis yang diadakan oleh umat harus memperhatikan
tuntunan lebih tinggi yag
termuat didalam Al Qur’an, Allah Swt befirman
- Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(Qs Al A’raaf : 55)
- Dan sebutlah (nama) Tuhan-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raaf : 205)
Hal yang sama ditegaskan
oleh Rasulullah Saw dalam suatu hadits
yang diriwayatkan dari Abu Musa r.a
katanya: Ketika kami bersama Rasulullah
s.a.w dalam satu perjalanan, para Sahabat bertakbir dengan suara yang cukup
kuat lalu baginda bersabda: “Wahai
umatku! Perlahankanlah suara kamu. Sesungguhnya kamu bukannya berdoa kepada mereka yang buta ataupun
ghaib, akan tetapi kamu sedang berdoa kepada yang Maha Mendengar lagi Maha
Dekat dan Dia bersama kamu.
Saudaraku yang dirahmati
Allah.
Setelah mengetahui
keutamaan majelis dzikir maka mendorong bagi kita untuk menghadiri atau mengadakan majelis dzikir didasarkan niat
karena Allah semata. Majelis dzikir dapat dibangun di masjid, digedung
pertemuan bahkan di rumah pribadi. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah
r.a berkata bahwa bahwa Rasulullah Saw bersabda, Penduduk langit akan melihat rumah orang-orang yang digunakan untuk
berdzikir bagaikan penduduk bumi melihat cahaya bintang-bintang dilangit.
Majelis dzikir yang baik
adalah majelis malaikat, sementara majelis lalai dan sia-sia adalah majelis syetan. Akhirnya terserah
kepada diri masing masing untuk memilih yang disukainya, setiap orang tentu
menyukai sesuatu sesuai dengan sifat dan kecenderungannya. Oleh karena itu mari
kita berdzikr, dan kita mohon pertolongan kepada Allah supaya kita selalu,
berdzikr dan beribadat dengan baik , sesuai dengan hadits dibawah ini.
Dari Mu'az r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengambil tangannya
dan berkata: "Hai Mu'az, demi Allah, sesungguhnya saya ini
mencintaimu." Beliau s.a.w. lalu melanjutkan sabdanya: "Saya
berwasiat padamu, hai Mu'az, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan setiap
selesai bersembahyang mengucapkan
- Allahumma a’inni ‘ala dzik-rika wa syukrika wa husni ‘iba-datika.
yang artinya:
"Ya Allah, berilah saya pertolongan untuk tetap berzikir
kepadaMu, serta bersyukur kepadaMu dan beribadat secara baik kepadaMu." (Diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih)
Wallahu alam bish shawab