JANGAN SOMBONG
Bismillahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Segala puji bagi
Allah seru sekali alam Kepunyaan Allah lah
segala yang ada di
langit dan di
bumi; dan kepada Allah lah dikembalikan segala urusan. Shola-wat dan salam
semoga dilimpahkan kepda nabi Muhammad
Saw, juga kepada seluruh keluarga,
sahabat-nya dan seluruh
pengikutnya
Saudaraku yang diberkahi dan dirahmati Allah
Berhati-hatilah saudaraku, jangan
sampai sifat sombong melekat dalam diri. Sebab salah satu
sumber malapetaka di dunia yang dapat menimbulkan disharmoni antara bangsa,
antara kelompok dan antara individu adalah tabiat sombong atau angkuh. Yang
termasuk kesombongan atau keangkuhan, yaitu merasa berbangga diri, atau merasa
dirinya megah, menolak suatu kebaikan yang disodorkan, atau yang melakukan
kesesatan.
Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin diantara kita
menceritakan tentang kesuksesan maka dia mengatakan 'aku', kalau tidak karena ”aku”
maka pekerjaan ini tidak terjadi. Selama aku pegang tampuk pimpinan semua
program dapat dilaksanakan. Dan yang lebih parah lagi bagai calon pemimpin
dalam baliho menyatakan dirinya terpercaya, merakyat, religius dan sebagainya. Tentunya terselip pernyataan ”akulah yang
terbaik” oleh karena itu pilihlah aku. Jika seseorang mengatakan untuk dirinya
sendiri yang terbaik dan terhebat inilah yang disebut sombong
Ada satu kisah
sederhana dalam sebuah hadits tentang orang
sombong, karena kesombongannya dia pun merasakan akibatnya di dunia, ” Dari Salamah bin
al-Akwa' r.a. bahawasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah saw.
dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Makanlah
dengan menggunakan tangan kananmu." Orang itu berkata: "Saya tidak
dapat makan sedemikian itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Tidak dapat
engkau?" Ia berbuat sedemikian itu tidak ada yang mendorongnya, melainkan
kesombongannya juga. Salamah berkata: "Orang itu akhirnya benar-benar
tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya," yakni tangannya terus
cacat untuk selama-lamanya, sebab tidak dapat digunakan apa-apa. (Riwayat
Muslim)
Saudaraku yang
dirahmati Allah, untuk membahas lebih lanjut tentang sombong kita periksa di
dalam Al Qur”an. Dikisahkan dalam Al Qur’an bahwa makhluk yang pertama kali
mengucapkan kata 'aku' dengan penuh kesombongan dan perasaan tinggi hati adalah
iblis. Tatkala Allah Swt memerintahkan
iblis bersujud kepada Adam as, ia menolaknya dengan congkak sembari berkata,
Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Aku lebih baik darinya (Adam). Engkau ciptakan aku
dari api, sedangkan engkau menciptakannya dari tanah."
( Qs Al
A`raaf : 12).
Kata 'aku'
meluncur dari mulut iblis sebagai ungkapan pengagungan dan penyucian diri
sendiri di hadapan Allah yang menciptakannya. Meskipun dia mengakui bahwa
dirinya hanyalah makhluk yang diciptakan, nyatanya ia membangkang, menyanjung
dirinya dan melupakan karunia Penciptanya. Karena sikap iblis ini, sering
muncul sebuah ungkapan bahwa tidak ada seorang pun yang memuji dirinya sendiri,
kecuali yang menyerupai makhluk terkutuk itu.
Saudaraku
jangan sombong, jangan menghinakan orang lain, sombong adalah bagian dari sifat syetan yang
terkutuk. Dalam Al Qur’an dan sunnah berulang-ulang diingatkan manusia menjauhi
sifat sombong, sebab sombong berakibat dalam kehidupan di dunia maupun di
akhirat.
Allah Swt berfirman :
- Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs Luqman : 18)
- Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (Qs An Nisaa : 36)
- (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong". (Qs Al Mu’min 76)
Rasulullah Saw bersabda :
Allah
Swt berfirman (dalam hadits Qudi). Kebesaran itu adalah sarungku, dan
kesombongan itu adalah selendangku. Maka barangsiapa yang m-lawan Aku dengan
keduanya itu akan kumasukannya kedalam neraka (Riwayat Ahmad dan Abu Daud)
Orang
yang sombong dalam perjalanannya, dan berbangga diri tentang dirinya, dia nanti
akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan mendapatkan kemurkaannya (Riwayat
Ahmad dan Bukhari)
Orang-orang
yang kejam lagi sombong, nanti pada hari kiamat akan dihimpun seperti semut
paling kecil yang diinjak-injak oleh manusia dengan mendapatkan kehinaan dari
mereka dari segala tempat.
Dari
Hadits Abu Hurairah, Yang pertama dari tiga kelompok yang akan masuk neraka
yaitu (1) Amir (pejabat yang kejam) (2) Orang kaya yang tidak mengeluarkan
Zakat (3) Orang miskin yang menyombongkan diri.
Tidak
masuk surga, barangsiapa di dalam hatinya seberat atom dari kesombongan (Hadits
shahih)
Demikianlah
bahaya kesombongan yang dijelaskan dalam Al qur'an dan sunnah. Oleh karena itu hindari penyebutan kata 'aku' yang diiringi
perasaan bangga diri. Para ulama suluk sering menyebutnya sebagai salah satu penghancur (muhlikat) kehidupan
manusia. Rasa keakuan bukan tidak mungkin menghinggapi para ulama, orang-orang
pandai, para da’i yang menyatakan dirinya suci. Pada hal Allah pun telah
melarangnya dengan tegas dalam firman-Nya,
"...maka,
janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang
bertakwa."(Qs An Najm: 32).
Dengan
demikian, kata 'aku' dengan muatan keagungan, pujian, dan ketinggian tidaklah pantas
jika dinisbatkan kepada diri sendiri. Kata itu hanya layak bagi Allah SWT, sang
pencipta semesta alam ini.
Wallahu ‘alam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar