Jumat, 12 April 2013

PENTINGNYA AMALAN HATI






PENTINGNYA AMALAN HATI


Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Saudaraku yang dirahmati Allah.

Kita sebagai muslim setiap hari melakukan sholat baik di rumah atau di masjid. Pada umumnya kita sangat memberi perhatian besar terhadap pelaksanaan shalat itu secara fisik  mulai dari ambil wudhu’ sampai dengan salam berikut kegiatan setelah shalat.   Kita berusaha untuk bisa sholat sebagaimana sholatnya Nabi Saw, maka seluruh gerakan-gerakan shalat Nabi yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih berusaha untuk diterapkannya. Sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagian bagi orang yang seperti ini. Bukankah Nabi saw  pernah bersabda : "Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat"


Saudaraku, seandainya ada orang bertanya, apakah anda sudah shalat? Tentu dengan berbangga hati kita  menjawab Alhamdulillah tadi shalat Isya di masjid. Tetapi kalau ada pertanyaan selanjutnya, tadi Imam pada raka’at pertama sesudah Fatihah surat apa  dan pada raka;at kedua surat apa.  Tentu sukar untuk menjawabnya mungkin lupa atau memang tidak terperhatikan  alias tidak fokus atau hati kita tidak ikut serta dalam shalat, kata yang lebih populer tidak khusyu’. Ternyata kita sebagian besar memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan yang dzohir.  Sebagai bukti, betapa banyak orang yang bisa jadi gerakan shalatnya seratus persen sama seperti gerakan shalat Nabi akan tetapi apakah mereka juga memberi perhatian besar terhadap kekhusyu'an dalam shalat? Bukankah Nabi bersabda, 

“Sesungguhnya seseorang selesai dari sholatnya dan tidaklah dicatat baginya dari pahala shalatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seper-enamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya" 
(HR Abu Dawud no 761)

Oleh karena itu disamping amalan  (dzahir) fisik, amalan hati  sangat penting untuk mendapat nilai dari Allah Swt. Allah menciptakan hati dan menjadikannya sebagai raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Jika raja baik, maka bala tentara juga ikut baik. Hati adalah tempat berteduhnya iman dan takwa atau kekufuran, nifak dan kesyirikan. Apapun wujud amalan kita baik dalam hati maupun dzahir pasti Allah  mengetahui. Allah Swt berfirman   : 

Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (Qs Al Baqarah : 235)

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.   
(Qs Al Baqarah : 284)


Begitu pentingnya peranan hati di dalam perjalanan hidup manusia, dan karena begitu dominannya peranan hati tidak kurang 253 ayat dalam Al Qur’an  yang menjelaskan berbagai hal tentang keadaan hati manusia. Ada yang mendapat petunjuk dan ada pula yang sesat Oleh karena itu Allah Swt member tuntunan kepada orang beriman supaya berdoa

Mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."  (Qs Ali Imran : 8)

Sedangkan Rasulullah Saw menerangkan peranan hati, beliau Saw bersabda, :


  • Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging yang jika baik, akan baiklah seluruh tubuh dan sebaliknya jika rusak, akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati" (Muttafaq 'Alaihi)
  • Takwa berada di sini (beliau mengarahkan ke dadanya sebanyak tiga kali). (H.R Muslim).
  • Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan rupa atau harta yang kalian miliki. Tetapi Allah melihat hati dan amalan kalian" (H.R Muslim).
  • Jika seorang hamba melakukan sebuah kesalahan, maka akan dituliskan dalam hatinya satu noda hitam. Apabila ia berlepas diri darinya dengan beristighfar dan bertaubat, maka hati akan dibersihkan kembali. Bila ia melakukan kesalahan kembali, akan ditambah noda hitam dalam hatinya. Jika ia masih berbuat dosa lagi, maka akan ditambah lagi noda hitamnya, sehingga bertambah tinggi. Itulah ar-raan yang difirmankan Allah: "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka". (Q.S al-Muthaffifin : 14) (H.R Tirmidzi). 
  • Ujian dan cobaan itu senantiasa ditampakkan dalam hati seperti tikar sepotong demi sepotong. Hati mana saja yang menerimanya akan di tuliskan titik hitam dan sebaliknya bila hati menolaknya, akan dituliskan titik putih. Sehingga ada dua macam hati. Hati yang putih seperti batu licin. Tidak memudharatkannya cobaan / godaan selama ada langit dan bumi. Sedang hati satunya berwarna keruh, seperti sejenis cangkir jubung yang terbalik, tidak mengenal perkara yang makruf dan tidak pula mengingkari perkara yang mungkar. Ia hanya mengikuti hawa nafsunya." (H.R Muslim)



Dengan  demikian jelas bagi kita bahwa yang dimaksud dengan amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/ pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakal, sabar, yakin, khusyu' dll dari seorang hamba pada Allah.

Saudaraku  yang selalu dalam hidayah Allah

Oleh karena itu  harus diketahui bahwa amalan hati bila diikuti dengan  amalan dzahir maka dia akan sempurna, sebaliknya amalan dzhohir bila tidak diikuti dengan  amalan hati maka dia akan sia-sia bagaikan debu yang berterbangan. Hal ini dapat diterangkan dan dirinci sebagai berikut  :

  1. Penyimpangan ibadah hati bisa merusak ibadah yang dilakukan anggota badanseperti riya' dalam beramal.
  2. Amalan hati adalah pokok. Lafadz atau gerakan yang dilakukan hati tanpa kesengajaan tidak terhitung sebagai dosa.
  3. Amalan hati adalah salah satu faktor untuk meraih kedudukan yang tinggi disurga seperti zuhud.
  4. Amalan hati adalah lebih berat dan sulit dari amalan anggota badan
  5. Amalan hati buahnya adalah lebih indah seperti mahabbah/cinta pada Allah.
  6. Amalan hati pahalanya lebih besar manfaatnya.. Berkata Abu Darda'  : "Tafakur sesaat adalah lebih baik dari shalat semalam."  Maksud bila shalat malam memenuhi jumlah rakaat dan gerak dzahir tetapi tidak diikuti hati yang khusyu’, maka dia kan sia-sia
  7. Amalan hati adalah ibarat motor yang menggerakkan anggota tubuh.
  8. Amalan hati dapat melipat gandakan, mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala ibadah, seperti khusyu' dalam shalat.
  9. Amalan hati dapat mengganti ibadah yang dilakukan oleh anggota badan, seperti niat untuk bersedekah padahal tidak memiliki harta.
  10. Pahala amalan hati tiada batas, contohnya adalah sabar.
  11. Pahala yang didapatkan dari amalan hati akan terus meski anggota badan sudah berhenti atau tidak mampu untuk beramal.  Amalan hati adalah sebelum dan di saat anggota badan melakukan amalan.

Bentuk amalan hati sangat cukup banyak dan para ulama menguraikan secara luas dengan merujuk kepada Al Qur’an sunnah nabi.


Semoga Allah memberi petunjuk  kepada kita dalam beribdah diikuti dengan hati yang khusyu’



Wallahu a’lam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar