PELAJARAN
DARI ISRA’ MIRAJ
NABI
MUHAMMAD SAW
Bismillaahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang)
Segala puji bagi
Allah seru sekali alam, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, sahabat-nya
dan seluruh pengikutnya
Saudaraku
yang seiman dan seperjuangan menegakkan kalimah Allah.
Kita sekarang berada berada di bulan Rajab dan kita dalam beberapa hari lagi akan menemui bulan Sya’ban kemudian beberapa minggu ke
depan kita akan bersua kembali dengan bulan yang penuh berkah, Ramadhan
Al-Mubarak. Di mulai dari bulan Rajab Rasulullah mempersiapkan diri dan
keluarganya untuk menyambut kedatangan tamu agung Ramadhan dengan berbagai persiapan
istimewa demi menggapai kesempurnaan dan kebaikan dari Allah swt. yang
berlimpah ruah
Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan yang penuh berkah,
baiknya kita merenung sejenak peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rajab. Peristiwa besar yang hanya terjadi sekali
seumur kehidupan manusia adalah peristiwa Isra' dan Mi’raj Rasulullah Saw. Isra’ berarti perjalanan
Rasulullah Saw di malam hari dari Masjdil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha
di Palestina. Sedangkan Mi’raj berarti dinaikannya Rasulullah menghadap Allah
di sidratil muntaha.
Peristiwa yang maha agung ini menunjukkan keagungan Rasul
yang terpilih untuk menjadi subjek dalam peristiwa ini. Dalam beberapa riwayat,
Rasulullah Saw menjadi
imam sholat bagi seluruh para nabi sebelumnya. Keagungan Rasul ini tentu
menjadi kebanggaan dan kebahagiaan kita selaku umatnya dengan tetap mempertahankan dan
memelihara kemuliaan tersebut dalam kehidupan kita. Jika
tidak, maka berarti kita telah mengotori kemuliaan tersebut. Apalagi dengan
sengaja menyalahi aturan dan sunnahnya. Na’udzu biLlah.