Bismillahirrahmanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang)
Saudaraku yang dirahmati dan diberkati Allah.
Sudah sepatutnya kita sebagai hamba Allah setiap hari bersyukur kepada Allah Swt seraya
memujinya dengan ucapan yang terbaik.
Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Tuhan yang berkuasa atas segala
sesuatu. Dzat yang kepada siapa kita dan seluruh alam ini paling pantas
bersujud dan memohon pertolongan. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya. Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw,
keluarga beliau para sahabat beliau, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Saudaraku
yang dimuliakan Allah. Perjalanan menempuh takwa dapat diibaratkan bagai perjalanan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan
oleh majikan. Dia harus selalu dengan
tekun mengikuti langkah pekerjaan supaya sukses dan mendapatkan imbalan yang
pantas. Ditengah-tengah perjalanan dalam
penyelesaian pekerjaan dia harus bertanya kepada dirinya. Untuk apa pekerjaan
ini dilaksanakan, apakah pekerjaan menuju tujuan sudah jalan yang benar, dan
apakah cara pelaksanaanya juga sudah benar. Jika belum benar atau masih ada kesalahan segera diperbaiki
sehingga tetap berpegang teguh kepada tujuan yang dikehendaki. Inilah yang disebut
mengintropeksi diri yang bahasa agama disebut “MUHASABAH “.
Dengan mengadakan muhasabah maka perjalanan dalam rel yang benar dan
dilaksanakan dengan cara yang benar pula.