STRATEGI
MEMENANGKAN PERANG DI BULAN RAMADHAN
Saudaraku
yang dirahmati Allah.
Ketika Idul fitri tiba, kita
berbondong-bondong kelapangan untuk melaksanakan shalat Id. Sesudah shalat Id, khatib naik
mimbar untuk
berkhutbah. Sepotong teks khutbah
yang biasa
disampaikan, kira-kira begini
bunyinya
Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar… Pada pagi hari ini kita menyaksikan ratusan juta manusia
mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid. Semilyar mulut menggumamkan
kebesaran, kesucian, dan pujian untuk Allah Subahanhu wa Ta’ala, sekian banyak pasang mata tertunduk di hadapan
kemahabesaran Allah Azza wa
Jalla, sekian banyak hati
diharu-biru oleh kecamuk rasa bangga, haru, bahagia dalam merayakan hari
kemenangan besar ini. Sebuah kemenangan dalam pertempuran panjang dan
melelahkan, bukan melawan musuh di medan laga, bukan melawan pasukan dalam
pertempuran bersenjata. Namun, pertempuran melawan musuh-musuh yang ada di
dalam diri kita, nafsu dan syahwat serta syetan yang cenderung ingin menjerumuskan
kita. Seorang ulama berkata tentang sulitnya mengendalikan jiwa, “Aku tidak pernah mempunyai urusan yang lebih
pelik ketimbang urusan jiwa.” dan ada ulama lain yang berkata, “Binatang binal tidak lebih
membutuhkan tali kekang ketimbang jiwamu.”
Kemenangan melawan hawa nafsu
ini adalah inti kemenangan, inilah kemenangan terbesar, kemenangan utama yang
akan melahirkan kemenangan-kemenangan lain dalam semua kancah kehidupan dunia
yang kita arungi. Kita membutuhkan kemenangan seperti ini untuk memenangkan
semua pertarungan yang kita hadapi dalam hidup ini. . dst dan
khatib menutupnya dengan doa.